Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, mengakui bahwa meskipun jabatan Menkeu memiliki posisi yang strategis, dari sisi pendapatan justru mengalami penurunan dibandingkan saat dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Purbaya mengatakan, selama lima tahun di LPS ia bisa menikmati gaji yang besar, terlebih saat kondisi perbankan relatif stabil sehingga lembaga tersebut jarang bekerja ekstra keras.
Ketika dilantik menjadi Menkeu, Purbaya langsung penasaran soal perbedaan gaji. Ia pun bertanya kepada Sekretaris Jenderal Kemenkeu mengenai besaran gaji yang akan diterimanya. Jawaban yang ia dapat membuatnya terkejut.
Di sana (LPS) gajinya gede. Saya menikmati betul kerja di LPS. Lima tahun gaji gede, gak ada bank gede yang bangkrut. Jadi, nganggur. Jadi waktu dilantik di Menteri Keuangan, saya tanya ke Sekjen. Eh, gajinya di sini berapa? Sekian. Waduh, turun. Jadi gengsinya lebih tinggi, tapi sepertinya gajinya lebih kecil, ujar Purbaya dengan nada guyon dalam acara Great Lecture, di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Meski mengaku pendapatannya menurun, Purbaya tetap bersyukur dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk memegang jabatan strategis sebagai Menteri Keuangan. Baginya, posisi ini memberi kesempatan lebih besar untuk berkontribusi pada pembangunan nasional dibandingkan saat berada di LPS.
Tapi saya bersyukur ditunjuk sebagai Menteri Keuangan. Karena mungkin di posisi ini saya bisa memberi kontribusi lebih banyak dibandingkan di LPS mungkin. LPS juga lembaga penting, tapi duduknya di belakang. Kalau bank-bank jatuh, baru kita bekerja keras, ujarnya.