Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan positif dari kebijakan penempatan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Firman Mochtar, mengatakan bahwa DHE masih tetap besar seiring prospek pertumbuhan ekspor nasional. Salah satu indikator yang menggembirakan adalah peningkatan konversi devisa ke dalam mata uang rupiah.
Terkait dengan DHE yang pasti adalah memang DHE ini masih tetap ada, masih tetap besar sesuai dengan prospek kekembangan ekspor. Bahkan yang menjadi perkembangan positif konversi dari DHE itu juga meningkat, kata Firman dalam Taklimat Media di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Menurut Firman, ketika devisa hasil ekspor ditukarkan ke rupiah, otomatis suplai dolar AS di pasar meningkat. Ketersediaan dolar yang melimpah ini memicu permintaan terhadap rupiah, sehingga berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah.
Jadi, duit yang diterima itu ditukarkan ke dalam rupiah. Kalau duitnya ditukarkan berarti ada tambahan suplai dollar. Kalau suplai dollarnya bertambah berarti nanti permintaan terhadap rupiahnya naik. Makanya itu yang mendorong mengapa kurs kita juga menguat, jelasnya.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu manfaat langsung dari kebijakan konversi DHE yang diperkuat sejak 1 Maret lalu. Penguatan nilai tukar rupiah menjadi sinyal positif bagi stabilitas ekonomi domestik.
Jadi, DHE ini yang sudah mulai diperkuat 1 Maret lalu itu berdampak positif terhadap tambahan suplainya, ujarnya.