Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, ekspor Indonesia di sepanjang Januari-Mei 2025 menembus angka USD 111,98 miliar, atau setara Rp 1.811,8 triliun (kurs Rp 16.180 per dolar AS).
Sepanjang januari-mei 2025, total nilai ekspor mencapai USD 111,98 miliar, atau naik 6,98 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu, terang Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, Selasa (1/7/2025).
Secara kelompok, nilai ekspor migas (minyak dan gas bumi) selama 5 bulan pertama tahun ini mencapai USD 5,92 miliar (Rp 95,78 triliun), atau turun 11,26 persen. Sementara nilai ekspor non migas tercatat naik sebesar 8,22 persen, dengan nilai USD 106,06 miliar (Rp 1.716 triliun).
Jika dilihat menurut sektor, Pudji mengatakan, peningkatan ekspor non migas secara kumulatif terjadi di sektor industri dan pertanian.
Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas meningkatnya kinerja ekspor non migas dalam periode Januari-Mei 2025. Dengan andil sebesar 12 persen, jelas dia.
Ekspor sektor industri pengolahan yang naik cukup besar, di antaranya minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bersumber dari pertanian, semi konduktor dan komponen elektronik lainnya, serta mentega, lemak, dan minyak kakao.