Jakarta PT JULO Teknologi Finansial (JULO) memperkuat mitigasi risiko kredit di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang penuh tantangan dengan memperkuat lini penagihan (collection), mengoptimalkan underwriting berbasis data, serta menjaga kualitas portofolio pinjaman.
“JULO mengedepankan prinsip kehati-hatian, bukan hanya untuk mengurangi risiko gagal bayar, tapi juga untuk memberikan solusi yang meringankan sesuai dengan kemampuan pengguna. Sebagai anggota AFPI, kami terus menjaga komunikasi aktif dengan regulator dan mendukung kebijakan OJK untuk menjaga stabilitas industri,” kata Presiden Direktur JULO Harri Suhendra dikutip dari Antara, Senin (2/6/2025).
Untuk memperkuat kinerja penagihan di lapangan, JULO meningkatkan jumlah agen field collection sebanyak 48 persen sepanjang kuartal pertama 2025.
Langkah ini turut diiringi dengan ekspansi area operasional sehingga menjangkau lebih banyak pengguna, dengan tetap menjaga prinsip penagihan beretika sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Hasilnya total pembayaran kembali atau repayment yang dihasilkan oleh agen meningkat sebesar 56 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.