Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada Mei 2025. Deflasi yang mencerminkan adanya pelemahan ekonomi ini dikhawatirkan berdampak pada daya beli masyarakat, termasuk terhadap bisnis hewan kurban.
Menjelang Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 6 Juni 2025, masyarakat tetap terlihat antusias mencari hewan kurban, seperti kambing, domba, maupun sapi. Kekhawatiran akan pelemahan ekonomi tampaknya belum terlalu dirasakan oleh para pelaku usaha hewan kurban.
Salah satunya adalah Ajat, pemilik Putri Kembar Farm, yang menjual hewan kurban di wilayah Kota Bogor. Ia menyebutkan bahwa penjualan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan periode Iduladha tahun lalu.
Untuk sementara ada peningkatan, ujar Ajat saat ditemui www.wmhg.org di Bursa Hewan Kurban (BHQ), Bogor, Selasa (3/6/2025).
Ajat membawa 60 ekor domba dan kambing ke lapaknya, dan sejak dibuka pada 27 Mei 2025, ia telah menjual 25 ekor. Angka ini cukup menggembirakan, dan diharapkan terus bertambah hingga hari raya tiba.
Ia berharap tidak ada kendala yang menghambat penjualan. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada kendala lagi, khususnya penyakit. Dari tahun lalu sih naik, ungkapnya.
Sapi Kurban Laris Manis
Kondisi serupa dialami Siswanto, pemilik Sahabat Farm, yang juga membuka lapak di BHQ Bogor. Ia mencatat adanya peningkatan permintaan, terlihat dari jumlah sapi yang ia bawa. Jika tahun lalu hanya membawa 6 ekor sapi, tahun ini meningkat dua kali lipat menjadi 14 ekor.
Siswanto menawarkan sapi berbobot 300 hingga 750 kilogram dengan harga mulai dari Rp 27 juta. Ya, lebih banyak. Minatnya ada terus. Sebagian dari langganan, sebagian lagi dari pembeli baru. Sudah terjual 8 ekor, tinggal sedikit lagi. InsyaAllah masih ada waktu 2 hari, ujarnya.