Jakarta – Bank Indonesia (BI) melihat prospek perekonomian global pada 2026 hingga 2027 diproyeksikan masih menghadapi tekanan berat. Ada beberapa isu yang membuat pertumbuhan ekonomi dunia berat.
“Sempat disinggung oleh Bapak Gubernur (Bank Indonesia), Anggota Dewan Gubernur bahwasannya memang kita itu menghadapi ketidakpastian yang memang semakin tinggi gitu,” kata Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Solikin M. Juhro, dalam Taklimat Media, di Kantor Bank Indonesia, Senin (22/12/2025).
BACA JUGA:Data China Melemah, Bank Sentral Tahan Suku Bunga Acuan 7 Bulan Berturut-turut
BACA JUGA:BI Catat Uang Beredar November 2025 Capai Rp 9.891 Triliun
BACA JUGA:Gapai Ketahanan Pangan dan Ekonomi, Desa Energi Berdikari PTK Bisa Jadi Solusi
Ia menilai pelemahan ekonomi dunia tidak hanya bersumber dari faktor ekonomi, tetapi juga dipicu oleh dinamika politik dan geopolitik yang kian kompleks.
Sejak 2024, perekonomian global telah berada dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Ketegangan geopolitik, konflik kawasan, hingga perang tarif antarnegara besar turut memperbesar tekanan terhadap stabilitas ekonomi dunia. Kondisi ini mendorong meningkatnya indeks ketidakpastian kebijakan global yang berdampak luas pada arah investasi, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi.
“Istilahnya higher uncertainty gitu ya. Kita nggak bisa membayangkan teman-teman ya pada saat di sejak tahun 2024 ya. Awal juga kita lihat. Itu kita nggak hanya masalah ekonomi tapi juga politik gitu ya. Kita bicara perang tarif gitu ya. Juga kita bicara masalah geopolitical,” ujarnya.
Risiko geopolitik yang mencakup konflik berkepanjangan, termasuk perang di kawasan Eropa Timur seperti Ukraine, serta eskalasi ketegangan perdagangan global, memperkuat tantangan yang dihadapi perekonomian dunia. Kombinasi faktor politik dan ekonomi tersebut menjadikan prospek global semakin menantang ke depan.
“Nah, ini yang memang benar-benar kita menghadapi situasi yang memang sangat-sangat challenging gitu,” ujarnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/17/669022889.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4347724/original/053188800_1678087553-20230306-Ekonomi-China-AP-1.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/2820891/original/083899400_1559366590-20190601-Satu-Arah-2.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/1230533/original/005867600_1463022069-Banner_Gaji_PNS.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4671034/original/080474000_1701433312-WhatsApp_Image_2023-12-01_at_17.14.40.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4869299/original/047207100_1718880148-20240620-Bank_Indonesia-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452618/original/058589300_1766411132-Kepala_Departemen_Kebijakan_Makroprudensial_BI__Solikin_M._Juhro-2.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/922933/original/083727700_1436362530-20150708-Penukaran-Uang-Jelang-Lebaran-Jakarta-07.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/3459070/original/059168700_1621367194-20210403101513_IMG_8484.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451624/original/099182700_1766318683-d826b58f-70ec-443e-be34-827f08058d1b.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451728/original/052354100_1766360742-Mobilitas_masyarakat_di_jalur_penyeberangan_Jawa-Sumatera_makin_ramai-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451732/original/089678900_1766362484-Menteri_PKP_Maruarar_Sirait_memulai_pembangunan_hunian_tetap__huntap__bagi_masyarakat_terdampak_bencana_di_Sumatera_Utara__Sumut_..jpg)