Jakarta – Pemerintah bakal kembali menggelontorkan anggaran untuk lanjutan paket stimulus ekonomi. Insentif itu bakal digulirkan dalam berbagai bentuk, seperti diskon iuran jaminan sosial kepada pengemudi ojek online (ojol) hingga pemberian bantuan pangan alias bansos pangan.Â
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa belum membocorkan berapa kebutuhan anggaran untuk program stimulus ekonomi tersebut. Namun, Menkeu Purbaya buka kemungkinan untuk melakukan realokasi atau geser-geser anggaran demi mensukseskan itu.Â
Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto menilai, reposisi anggaran memang jadi salah satu opsi yang bisa dilakukan pemerintah. Dengan catatan, kebijakan itu tetap menyesuaikan kapasitas anggaran yang ada.Â
Cara ini bisa dilakukan, tetapi harus melihat juga anggaran yang belum terserap dan memang bisa direalokasi dengan anggaran yang sudah pasti peruntukannya, namun memang belum diserap karena belum waktunya sesuai rencana anggaran, jelasnya kepada www.wmhg.org, Sabtu (13/9/2025).
 Eko pun belum bisa memperkirakan, berapa total kebutuhan anggaran untuk paket stimulus ekonomi lanjutan ini. Lantaran, jumlah penerimanya nanti tidak sedikit.Â
Itu pemerintah yang harus menghitung dulu, misal untuk iuran BPJS ojol, mau berapa besar? Untuk 4,6 juta ojol semuanya? Nah lalu per BPJS-nya. Tentu mereka (pemerintah) perlu hitung dulu, ujar dia.Â