Jakarta Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS Nailul Huda, menilai efisiensi anggaran yang dilakukan bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Nailul Huda, pengeluaran pemerintah memiliki kontribusi sebesar 0,3 persen terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
Artinya, jika ada pemotongan anggaran pemerintah, dampaknya akan langsung terasa pada laju pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam jangka pendek.
Pengeluaran pemerintah membuat kontribusi sebesar 0,3 persen terhadap pembentukan PDB, jadi ketika ada pemotongan, pasti akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, kata Nailul Huda kepada www.wmhg.org, Senin (17/2/2025).
Potensi Penurunan Pertumbuhan Ekonomi
Ia memprediksi bahwa jika pemotongan anggaran dilakukan hingga Rp750 triliun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dapat mengalami penurunan, dengan angka yang diperkirakan hanya mencapai 4,54 persen.
Dalam jangka pendek, saya melihat pertumbuhan ekonomi ada di angka 4,54 persen jika pemotongan anggaran dilakukan hingga Rp750 triliun, ujarnya.
Hal ini terjadi karena belanja pemerintah yang diperkirakan hanya tumbuh 0,53 persen pada 2025, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 2024 yang mencapai lebih dari 6 persen. Kondisi ini, menurut Huda, akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam waktu dekat.