Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengindikasikan bersedia menurunkan tarif pada China hingga 80%. Namun, tarif itu masih lebih tinggi daripada yang diharapkan oleh investor dan pemimpin bisnis.
Mengutip CNBC, Sabtu (10/5/2025), Donald Trump menuturkan, dalam sebuah unggahan Truth Social, tarif 80% pada China tampaknya tepat: Terserah Scott B”.
Menteri Keuangan Scott Bessent adalah salah satu pejabat AS yang akan berbicara dengan rekan-rekannya dari China pada pertemuan di Swiss akhir pekan ini.
Pungutan sebesar 80% akan menjadi pengurangan yang signifikan dari tarif 145% yang saat ini berlaku untuk banyak barang China. Namun, angka itu masih dapat dianggap sebagai hambatan untuk perdagangan. Tarif itu juga jauh lebih tinggi daripada tarif dasar 10% dalam perjanjian perdagangan AS-Inggris yang diumumkan pada Kamis pekan ini.
Tidak jelas apakah Trump menginginkan tarif 80% menjadi tarif jangka panjang untuk China, atau apakah itu harus dilihat sebagai langkah dalam negosiasi.
Dalam unggahan terpisah, Trump menuturkan, “Banyak Kesepakatan Perdagangan yang gagal, semuanya bagus (HEBAT!),”
China dipandang sebagai rintangan utama dalam upaya Trump mengguncang lingkungan perdagangan global. Sementara banyak negara besar lainnya melihat tarif yang diumumkan sebelumnya dihentikan sebagian pada 9 April, ketegangan meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan China hingga kedua negara itu memakai tarif lebih dari 100% pada barang.
Presiden AS Donald Trump mengusulkan pemangkasan tarif China jadi 80%.