Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali kritik ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS Jerome Powell. Hal ini setelah bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan.
Donald Trump melontarkan kritikan kepada ketua the Fed di media sosial. Terlalu marah, terlalu bodoh, dan terlalu politik untuk mempertahankan jabatannya,” tulis dia.
Dia merugikan negara kita triliunan dolar, di samping salah satu renovasi bangunan paling tidak kompeten atau korup, dalam sejarah konstruksi! Dengan kata lain, “terlambat” adalah pecundang total, dan negara kita yang menanggung akibatnya,” tulis dia, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (31/7/2025).
Kritik baru pada Kamis pagi waktu setempat, 31 Juli 2025 menyusul pertemuan kelima berturut-turut di mana the Federal Reserve (the Fed) memutuskan tidak mengubah suku bunga. The Fed menentang seruan Trump yang berulang kali untuk menurunkan suku bunga.
Di sisi lain, dua gubernur the Fed berbeda pendapat dan mengusulkan pengurangan suku bunga 0,25 persen. Pertama kalinya dua gubernur the Fed melakukannya dalam rapat kebijakan sejak 1993.
Dalam konferensi pers pada Rabu pekan ini, Powell tidak mengubah pandangannya kalau diperlukan lebih banyak waktu untuk menilai dampak tarif Trump terhadap inflasi dan ekonomi.
Ia menuturkan masih “jalan panjang” untuk memahami hal itu. “Kita harus menganggap ini masih terlalu dini,” kata dia.
Ia juga menolak mengatakan apakah pemotongan suku bunga akan dipertimbangkan dalam rapat the Fed berikutnya pada September. Powell menegaskan inflasi masih menjadi perhatian karena the Fed menyeimbangkan mandat ganda yakni harga stabil dan lapangan kerja yang maksimal.
Pada akhirnya, tidak ada keraguan bahwa kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan untuk menjaga inflasi tetap terkendali.