Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) bersiap memainkan peran besar dalam ekosistem investasi nasional.
Setiap tahun, lembaga ini diproyeksikan akan menerima dividen sebesar Rp 170 triliun dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dana inilah yang kemudian akan dikelola untuk investasi strategis jangka panjang.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengungkapkan akan dibentuk dua entitas superholding di bawah payung Danantara di antaranya, Danantara Asset Management (DAM) dan Danantara Investment Management (DIM).
DAM akan bertugas mengelola semua BUMN yang diintegrasikan ke dalam struktur baru ini. Sementara itu, DIM akan fokus pada strategi investasi dari aset-aset yang telah dikelola.
Lalu apa yang diinvestasikan adalah saya punya komitmen dengan presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp 170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu (Sjahrir) di Danantara Investment Management, kata Dony dalam acara Outlook Ekonomi DPR di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).
Menurut dia, dengan model dua superholding ini, Dony menegaskan risiko investasi dari Danantara tidak akan mengganggu kinerja operasional BUMN. Masyarakat juga tidak perlu khawatir, karena dana yang disimpan di bank-bank BUMN tidak akan terkena dampak langsung dari kegiatan investasi Danantara.