Jakarta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan The Sanur, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan pertama di Indonesia pada Rabu (26/06). KEK ini digadang menjadi pilar utama dalam transformasi sektor pariwisata dan kesehatan Tanah Air, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan wisata kesehatan di Asia Tenggara.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyebut KEK Sanur sebagai sebuah terobosan bersejarah dalam pelayanan kesehatan.
“Saya ingin juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan atas semua pihak yang telah merintis pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ini yang diperuntukkan untuk kesehatan. Saya kira ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita,” ujarnya, dikutip Selasa (8/7/2025).
Potensi Ekonomi dan Devisa: Sanur Targetkan Tahan Rp 86 Triliun Dana Keluar
Sektor pariwisata kesehatan Asia Tenggara memiliki potensi nilai hingga Rp 800 triliun per tahun dan tumbuh lebih dari 12% tiap tahunnya.
Dengan hadirnya KEK Sanur, diperkirakan pada tahun 2030 sekitar 4 hingga 8 persen penduduk Indonesia yang biasanya berobat ke luar negeri dapat mengakses layanan kesehatan berkualitas di dalam negeri.
Efek ekonomi dari kehadiran KEK Sanur diproyeksikan signifikan. Diperkirakan KEK ini dapat menahan laju devisa yang ke luar negeri hingga Rp 86 triliun dan menghasilkan devisa masuk sebesar Rp 19 triliun. Selain itu, kawasan ini juga diprediksi menyerap tenaga kerja sebanyak 18.375 orang.