Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 akan diutamakan pada delapan agenda prioritas.
RAPBN 2026 kita utamakan pada 8 (delapan) agenda prioritas, kata Prabowo dalam Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2026 dan Nota Keuangan, di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Prioritas pertama, akan mewujudkan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Kemudian mencapai swasembada pangan terutama beras dan jagung, agar harga stabil, petani makmur, dan nelayan sejahtera.
Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan. Untuk itu, kita cetak sawah baru, salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, dukung bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah, ujarnya.
Untuk Lumbung Pangan dan Cadangan Pangan, Rp53,3 triliun kita siapkan. Subsidi pupuk tahun 2026 kita alokasikan Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk. Kemudian, untuk Bulog akan diperkuat, sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani dan penjaga daya beli masyarakat.
Kedua, kita perkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Produksi minyak dan gas akan ditingkatkan, harga energi dijaga, dan transisi menuju energi bersih dipercepat.
Subsidi energi harus adil, tepat sasaran. Bukan lagi dinikmati oleh yang mampu. Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah masa depan. Kita genjot pembangunan pembangkit, dari surya, hidro, hingga panas bumi, ujarnya.