Jakarta – Centre of Srategic and International Studies (CSIS) atau CSIS Indonesia mengusulkan agar Pemerintah perlu mendesain ulang program prioritas supaya lebih efisien dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS, Deni Friawan, memahami RAPBN 2026 menjadi tonggak penting pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sebab, ini merupakan APBN pertama yang sepenuhnya dirancang dan akan dieksekusi oleh pemerintahan baru.
RAPBN ini adalah RAPBN yang pertama yang secara penuh dirancang dan akan dieksekusi oleh pemerintahan Prabowo. RAPBN ini adalah perwujudan dan kelanjutan dari pelaksanaan program prioritas pemerintahan Prabowo yang sebenarnya telah dimulai tahun pertama, kata Deni Media Briefing RAPBN 2026: Menimbang Janji Politik di Tengah Keterbatasan Fiskal, Senin (18/8/2025).
Adapun berbagai program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 3 juta rumah, koperasi Merah Putih, hingga modernisasi pertahanan mendapat porsi anggaran besar.
Namun, ia menilai lonjakan anggaran ini menunjukkan keseriusan pemerintah mewujudkan janji politik.