Jakarta China telah mencabut larangan bagi maskapai penerbangan lokalnya untuk menerima pesawat Boeing. Langkah tersebut dilakukan setelah China dan Amerika Serikat menyetujui pemangkasan sementara tarif impor tinggi.
Mengutip US News, Selasa (13/5/2025) sejumlah sumber melaporkan bahwa pejabat di Beijing telah mulai memberi tahu maskapai penerbangan domestik China dan lembaga pemerintah pekan ini bahwa pengiriman pesawat yang dibuat di AS dapat dilanjutkan.
Laporan Bloomberg mengungkapkan, pihak Boeing belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait keputusan China mencabut larangan penggunaan armadanya.
Administrasi Penerbangan Sipil China juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Diketahui, China mewakili sekitar 10% dari pesanan komersial Boeing dan merupakan pasar penerbangan yang penting dan berkembang.
Sebelumnya, pada April 2025 setidaknya tiga jet di pusat pengiriman Boeing di China dikembalikan ke Amerika Serikat. Boeing mengatakan pelanggan di China tidak akan menerima pengiriman pesawat baru menyusul kebijakan tarif, dan pihaknya berencana untuk menjual kembali puluhan pesawat.
Kemudian pada Minggu (11/5), Washington dan Beijing sepakat untuk memangkas tarif timbal balik antara kedua negara hingga 115% selama periode negosiasi 90 hari setelah pembicaraan akhir pekan di Jenewa.
Para eksekutif Boeing mengatakan selama panggilan pendapatan kuartal pertama perusahaan bahwa perusahaan telah merencanakan 50 jet untuk dikirim ke maskapai penerbangan China tahun ini, dengan 41 dalam produksi atau sudah dibuat sebelumnya.
Sementara Boeing mengatakan maskapai penerbangan lain tertarik untuk mengambil pesawat China yang ditolak, pembuat pesawat itu ragu untuk mengirim jet ke nwgara lain meskipun ingin menurunkan tingkat persediaan yang tinggi.
Tempat duduk, misalnya, merupakan kendala karena kursi dipilih dan dibeli oleh maskapai penerbangan China.