Jakarta Pelemahan ekonomi hingga transformasi zaman membuat pusat perbelanjaan di kawasan Mangga Dua perlahan ditinggalkan. Itu terlihat dari hasil pantauan www.wmhg.org di dua tempat, yakni ITC Mangga Dua dan Mangga Dua Square.
Adi, salah seorang pedagang tas dan koper di ITC Mangga Dua mengatakan, penjualan barang di tempatnya kian lesu sejak periode Lebaran 2025 lalu. Beberapa faktor semisal kehadiran pasar online hingga penurunan daya beli masyarakat ditenggarai jadi alasan.
Jauh (makin sepi), mungkin efek ekonomi juga. Ditambah lagi isu-isu seperti ini kan makin parah. (Pasar online berpengaruh?) Pasti juga ngaruh, pasti, ujarnya saat berbincang dengan www.wmhg.org, dikutip Rabu (23/4/2025).
Selain dua alasan itu, para pedagang di Pasar Mangga Dua juga khawatir atas sorotan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Dalam laporan National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis akhir Maret 2025, Mangga Dua disebut sebagai sarang barang bajakan.
Pasalnya, Adi mengutarakan, Mangga Dua telah dikenal sebagai kawasan perbelanjaan yang menawarkan barang-barang impor branded yang dijual dengan harga miring.
Terkhususnya di Mangga Dua, jualannya kan hidup gara-gara barang branded-nya. Kalau dibikin untuk barang lokal sih pasti enggak hidup, enggak bisa ngejual. 99 persen barang impor semua. Kalau misalkan itu ditindak, ya mau jualan apa lagi, ungkapnya.
Harapan ke Pemerintah
Jika sampai Pemerintah RI menuruti keinginan Amerika Serikat dengan menindak perdagangan barang branded impor tersebut, ia tidak bisa membayangkan Mangga Dua nantinya akan jadi seperti apa.
Gimana ya, mungkinnya di sini udah enggak ada yang berjualan lagi, udah enggak berfungsi lagi. Mau jualan apa lagi, bakal kosong, kata Adi.
Senada, seorang pedagang tas lainnya di ITC Mangga Dua, Yani, juga mengakui jika penjualan barang dagangannya semakin merosot. Bahkan, momen seperti Lebaran 2025 lalu pun tak sanggup menolong.
Makin lesu sih ini. (Ketika Lebaran 2025?) Enggak, justru makin sepi sih Lebaran, ucap Yani kepada www.wmhg.org.