Jakarta – Selama lebih dari satu dekade terakhir, CEO Profit Labs Eli Rubel yang telah mendirikan tiga agensi digital sudah mewawancarai lebih dari 500 calon karyawan.
Dari pengalaman panjang itu, ia menemukan kunci untuk memprediksi performa seseorang setelah direkrut bukan hanya terletak pada resume atau referensi, melainkan pada pertanyaan yang tepat.
Dia menuturkan, ada satu pertanyaan sederhana yang terbukti lebih efektif dibanding alat rekrutmen canggih sekalipun. Pertanyaan itu, menurut dia, menjadi prediktor paling andal untuk mengukur kesuksesan jangka panjang seorang karyawan, sekaligus membantu perusahaan menghemat biaya besar dalam proses perekrutan karyawan.
Pertanyaan yang Mengungkap Jawaban Jujur
Awalnya, Rubel sering menanyakan kandidat tentang zona kejeniusan mereka mencakup keahlian, kompetensi, hingga kelemahan. Namun, istilah “incompetence” (ketidakmampuan) justru membuat banyak kandidat defensif, sehingga jawaban terdengar seperti sudah dipersiapkan, bukan jujur apa adanya.
Dari situ, ia menemukan cara yang lebih efektif untuk menanyakan saat wawancara kerja. Pertanyaan itu adalah Apa yang memberi Anda energi, dan apa yang menguras energi Anda?”
Dengan cara ini, saya menunjukkan bahwa saya berada di pihak mereka. Saya tidak mencoba menjebak. Saya justru berusaha melindungi mereka dari pekerjaan yang mungkin tidak mereka sukai, ujar Rubel.