Jakarta Survei terbaru dari YouGov Indonesia pada April 2025 menemukan bahwa ada tren peningkatan kekhawatiran masyarakat akan kondisi ekonomi Indonesia membuat mereka juga menjadi lebih berhati-hati untuk membuat keputusan dalam berinvestasi untuk jangka panjang.
Pada Januari 2025, 56% masyarakat menyatakan khawatir akan kondisi ekonomi. Angka ini meningkat menjadi 60% pada Februari dan Maret,dan 66% pada April. Karena hal tersebut, Masyarakat juga semakin berhati-hati dan cenderung memilih opsi yang lebih pasti dalam merencanakan keuangan yang lebih aman dan berisiko rendah, termasuk untuk jangka panjang.
Hal ini dipacu oleh oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi pasar yang tidak stabil akibat kondisi geopolitik global, daya beli masyarakat yang menurun, hingga inflasi, yang membuat masyarakat semakin berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka.
“Saat ini, masyarakat khususnya pada kalangan menengah dan menengahkeatas, semakin berhati-hati dan cenderung memilih opsi produk perlindungan jiwa dan finansial yang lebih aman dan berisiko rendah, sebagai respons terhadap kondisi ekonomiyang tidak menentu, kata Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen dikutip Kamis (10/7/2025).
Situasi tersebut juga akhirnya mempengaruhi masyarakat khususnya pada kalangan menengah dan menengah ke atas untuk lebih berhati-hati dalam melakukan perencanaan keuangannya untuk jangka panjang. Pada tahun 2023, 6 dari 10 masyarakat menengah dan menengah keatas memilih untuk pensiun dini dan mengalokasikan finansialnya melalui tabungan dan investasi.
Namun di tahun 2024, 5 dari 10 masyarakat menengah dan menengah k eatas lebih memilih untuk tetap bekerja hingga usia tua dari pada mengalokasikannya untuk investasi karena adanya ketidakpastian perekonomian yang terjadi.