Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) membuka peluang adanya skema public service obligation (PSO) ke Kereta Cepat Whoosh. Namun, dipastikan kalau PSO itu bukan untuk subsidi operasional apalagi harga tiket.
Managing Director Stakeholders Management and Communication Danantara, Rohan Hafas menegaskan tidak ada rencana subsidi PSO ke operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh.
BACA JUGA:Yordania Tawarkan 3 Proyek Investasi kepada Danantara, Ini Sektornya
BACA JUGA:Danantara Ingin Dua Ekspatriat Bisa Beri Pelajaran ke Direksi Muda Garuda Indonesia
BACA JUGA:Danantara Pastikan Merger Pelita Air-Garuda Indonesia Biar Tak Jadi Kanibal
Kurang lebih (PSO) infrastrukturnya ya. Bukan pengoperasian misalkan kereta-keretanya, infrastrukturnya. Yang tarif enggak ada, enggak ada, kata Rohan ditemui di Wisma Danantara, Jakarta, dikutip Sabtu (15/11/2025).
Dia menjelaskan, skema PSO yang akan diambil nantinya masih dibahas oleh pemerintah dan Danantara. Sehingga masih terbuka berbagai opsi pelaksanaannya. Satu hal yang dipastikannya, PSO akan menyasar untuk mengurangi beban dari infrastruktur Whoosh dan bukan operasional.
Belum (ditentukan), masih intinya kembali ke khittah di seluruh dunia bahwa infrastruktur seperti itu udah pasti negara, tidak ada yang secara bisnis bisa di ini, karena payback period semua infrastruktur di seluruh dunia 30-50 tahun, jelas dia.
Rohan menyebut, skema pembayaran utang atas beban infrasturktur itu pun masih belum ditentukan. Nah itu yang belum. Turunan seperti apa detailnya, bagaimana jangka waktunya, bagaimana bayarnya, sebagainya siapa yang bayar, Danantara kah, APBN kah, itu belum, tuturnya.
Adapun lazimnya skema PSO dijalankan pemerintah pada sektor transportasi yang tidak menguntungkan bagi operator. Biasanya untuk membuat harga tiket terjangkau di rute perintis dengan biaya operasional yang tinggi.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3635820/original/086663700_1637147619-20211117-garuda-tutup-97-rute-penerbangan-Selama-Proses-restrukturisasi-ANGGA-3.jpg)

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3271750/original/055065600_1603102549-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-1.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/804918/original/013227900_1422934136-Ilustrasi-Pajak-150203-2-andri.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4226120/original/052852800_1668423876-Mark_Cuban_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3324618/original/083189900_1608026626-20201215-Harga-emas-terus-turun-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)