Jakarta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh perusahaan BUMN. Langkah ini disebut sebagai bagian dari peninjauan fundamental bisnis.
Kita lakukan fundamental business review. Kita review ke 888 BUMN kita, ujar Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria dalam acara Outlook Ekonomi DPR, di Menara Bank Mega Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Dony mengungkapkan bahwa hasil dari proses evaluasi ini bisa berdampak besar. Salah satunya adalah kemungkinan penutupan sejumlah perusahaan pelat merah, terutama pada tahap awal yang ditargetkan rampung pada Oktober 2025.
Kita reprofiling bisnis dan turn around dan ada yang mungkin tutup. Ini yang tahap satu diharap selesai Oktober 2025, ujarnya.
Ia menjelaskan, evaluasi dilakukan dengan menyusun matriks bisnis dan melakukan konsolidasi terhadap perusahaan-perusahaan dengan lini usaha yang sejenis. Menurut Dony, banyak BUMN yang selama ini memiliki anak usaha yang justru tak relevan dengan bisnis intinya.
Dulu BUMN tak terkonsolidasi di satu perusahaan itu yang menyulitkan. jadi yang diingat orang-orang itu korupsi tak bayar vendor dan tak gaji karyawan. Padahal BUMN kontribusi banyak hamipr Rp 500 T ke negara. Tapi ini hilang karena ada noise hal kecil, katanya.