Jakarta Pemerintah menargetkan produksi beras akan melambung pada musim panen sepanjang 2025 ini. Sederet menteri Kabinet Merah Putih (KMP) memandang hal itu jadi tanda menuju swasembada beras.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, misalnya yang melihat ada kemungkinan kenaikan drastis produksi beras dalam negeri. Termasuk perannya pada stok beras nasional.
Senada, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi beras nasional akan meningkat tinggi. Dia mengacu pada proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat kenaikan produksi beras sekitar 60 persen pada Januari-April 2025.
Diprediksi produksi (beras) kita 34 lebih juta ton dari target kita 32 (juta ton), moga-moga itu tercapai dan ada keyakinannya di atas (angka itu). Ada keyakinam kami produksi tahun ini di atas daripada ditargetkan pemerintah, kata Amran di Kantor Kementan, Sabtu (26/4/2025).
Lantas bagaimana produksi beras dalam 5 tahun terakhir? Apakah tren produksinya bisa menjawab target swasembada beras pemerintah? Berikut uraian datanya.
BPS mencatat produksi beras sejak 2020-2024 mengalami fluktuasi yang cukup terasa. Apalagi, ada momentu pandemi covid-19 dan faktor cuaca yang berpengaruh pada produksi pangan di Indonesia.
Pada 2020 lalu, produksi Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 54,64 juta ton. Angka tersebut setara dengan 31,33 juta ton beras. Jawa Timur memimpin produksi dengan 5,7 juta ton beras.
Pada 2021, produksi GKG secara nasional sebesar 54,41 juta ton. Angka itu setara dengan 31,35 juta ton beras. Produksi tertinggi ada di Jawa Timur dengan 5,6 juta ton. Jumlah beras nasional tersebut naik tipis dari perolehan 2020.