Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan kolaborasi erat antara sektor energi dan industri pupuk menjadi fondasi penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang menjadi bagian dari visi Asta Cita pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam acara Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025.
“Kami ingin menekankan bahwa kolaborasi antara industri pupuk dan sektor energi sangatlah erat. Sektor energi memiliki peranan penting dalam kesuksesan Indonesia menuju swasembada pangan,” kata dia dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Sebagai wujud komitmen memperkuat sinergi tersebut, Pupuk Indonesia menandatangani dua dokumen kesepakatan awal untuk menjajaki potensi kerja sama pemanfaatan gas alam dari dua proyek migas, yakni Wilayah Kerja Masela dan Wilayah Kerja South Andaman.
Penandatanganan dua dokumen itu dilakukan dalam rangkaian acara Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025 yang berlangsung di Tangerang, 20–21 Mei 2025.
Kesepakatan pertama yang berhasil dibuat Pupuk Indonesia adalah penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan JV INPEX Masela Ltd – PT Pertamina Hulu Energi Masela dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd.
Penandatanganan HoA antara Pupuk Indonesia dengan konsorsium pengelola blok Masela tersebut akan menjadi langkah awal kerja sama pemanfaatan gas dari Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela.
Pupuk Indonesia berencana memanfaatkan pasokan gas dari Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela bagi pabrik blue ammonia yang akan dibangun di Pulau Yamdena, Maluku. Pabrik yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2030 itu diperkirakan membutuhkan pasokan gas jangka panjang sebanyak 150 Juta Kaki Kubik Standar per Hari (MMSCFD).