Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bergerak cepat menindaklanjuti temuan Ketua Komisi IV DPR RI terkait dugaan turunnya kualitas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ( beras SPHP) di Gudang Bulog Ternate pada 23 September 2025.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi evaluasi kualitas beras secara daring pada 2 Oktober 2025.
Sebagai tindak lanjut penyelesaian terhadap masalah maraknya pemberitaan di media elektronik terkait dengan turunnya kualitas beras SPHP serta temuan Ketua Komisi 4 DPR RI di Gudang Bulog, Ternate, tanggal 23 September 2025, Badan Pangan Nasional telah melaksanakan rapat koordinasi evaluasi kualitas beras secara daring pada tanggal 2 Oktober 2025, kata Nita dalam Rapat Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2025, di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Dalam pertemuan itu, Bapanas memastikan seluruh proses evaluasi dilakukan secara menyeluruh untuk menjawab kekhawatiran publik terkait mutu beras yang beredar.
Dari hasil evaluasi, diketahui stok beras di gudang Perum Bulog mencapai 3,84 juta ton. Namun, sekitar 29,99 ribu ton di antaranya, baik beras dalam negeri maupun impor, dikategorikan mengalami penurunan mutu.
Selain itu, sebanyak 1,45 juta ton atau setara 37,95 persen dari total stok diketahui telah memiliki usia simpan di atas enam bulan. Ia menegaskan langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga kualitas pangan nasional.
Dari rapat tersebut disimpulkan bahwa stok beras di Gudang Perum Bulog adalah sebesar 3,84 juta ton dan pengadaan masih terus dilakukan. Sebanyak 29,99 ribu ton beras yang terdiri dari 3 ribu ton beras dalam negeri dan 26,89 ribu ton beras luar negeri tergolong telah turun mutu dan sebanyak 1,45 juta ton atau setara 37,95 persen dari total stok tersebut memiliki usia simpan di atas 6 bulan, jelasnya.




:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/976571/original/042940100_1441279137-harga-emas-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5292909/original/030498400_1753269084-IMG_3773.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/955118/original/044876300_1439461727-20150813-Mata_Uang_Yuan-Jakarta-02.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4956853/original/057474300_1727695047-BRImo_FSTVL.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976574/original/043353600_1441279137-harga-emas-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392215/original/098106500_1761406292-c52c01eb-f08c-4585-ac84-c6d7a9114a51.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392077/original/064818700_1761387812-KA_Purwojaya_anjlok_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5323738/original/036456100_1755830721-1000073740.jpg)