Jakarta Pemerintah akan melanjutkan program bantuan sosial (bansos) pangan beras pada Oktober dan November ini. Pada tahap ini, bantuan menyasar 18.277.083 dengan anggaran Rp 7 triliun.
Pemerintah nantinya akan melakukan evaluasi kelanjutan bansos pangan ini di Desember tergantung tingkat keoptimalan realisasi program.
Untuk itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meminta keterlibatan pemerintah daerah untuk membantu pengecekan kembali di wilayah masing-masing.Â
Dia mengatakan, peningkatan aspek ketepatan sasaran penerima menjadi perhatian utama pemerintah. Dengan menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), penajaman data penerima sangat penting dilaksanakan sebelum pelaksanaan kembali di bulan depan.
Hal tersebut dia utarakan saat menerima audiensi Bupati Mesuji Elfianah di Jakarta pada Rabu (17/9/2025). Terkait pelaksanaan kembali bantuan pangan beras, pemerintah daerah perlu membantu dan memberi masukan, karena pemerintah daerah yang paling tahu kondisi di wilayahnya. Jangan sampai penerima bantuan beras malah diterima pejabat atau keluarga yang berada, kata Arief dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).
Dia mengatakan, perlu ada penyesuaian data DTSEN yang disampaikan dari pusat ke daerah. Tujuannya jika ada koreksi dari daerah, feedback bisa diterima dan dilakukan penyesuaian.
Ini masih ada waktu, karena kami sementara masih menunggu transfer anggaran dari Kementerian Keuangan. Kira-kira seminggu ini tolong bisa disiapkan pengecekannya, tambah Arief.
Sebagaimana diketahui, program bantuan pangan beras di tahun 2025 sebagai pelaksanaan perdananya, telah berjalan untuk alokasi 2 bulan, Juni dan Juli.