Jakarta Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda, mengingatkan potensi masalah dari kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang akan menarik dana Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan. Menurutnya, bila penyaluran kredit tidak berjalan lancar, dana jumbo tersebut berisiko hanya mengendap di rekening bank.
Ia menjelaskan, kondisi LDR yang rendah berarti bank memiliki dana besar, tetapi tidak mampu menyalurkannya sebagai kredit. Hal ini mencerminkan lemahnya permintaan pinjaman dari dunia usaha maupun masyarakat.
Bagaimana jika sudah diguyur namun sulit menyalurkan? Ya akan jadi dana mengendap dan kinerja perbankan akan memburuk. LDR akan mengecil membuat kinerja perusahaan akan memburuk secara laporan, kata Nailul Huda kepada www.wmhg.org, Jumat (12/9/2025).
Situasi ini tidak hanya menekan laporan kinerja bank, tapi juga bisa menurunkan kepercayaan pasar terhadap efektivitas kebijakan fiskal dan moneter pemerintah.
Menurut Huda, perbankan cenderung mencari cara yang lebih aman jika dana Rp200 triliun sulit disalurkan ke sektor riil. Salah satu jalan yang mungkin ditempuh adalah menempatkan dana tersebut dalam bentuk investasi.
Maka bagi perbankan, akan lebih mudah ditempatkan ke investasi. Ingat, ada Danantara yang bisa melakukan hal tersebut. ujarnya.