Jakarta PT Astra Agro Lestari Tbk terus mendukung upaya global menuju ekonomi hijau dan pengendalian perubahan iklim. Perusahaan terus memperkuat langkah-langkah pengurangan emisi karbon (carbon reduction) melalui efisiensi energi di pabrik kelapa sawit, optimalisasi sistem methane capture untuk mengolah gas metana menjadi sumber energi, serta peningkatan pemanfaatan biomassa dan renewable energy di wilayah operasional.
Hingga tahun 2024, Astra Agro berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 15,14% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun Astra Agro menargetkan penurunan emisi GRK hingga 30% pada tahun 2030 (dengan baseline 2019).
BACA JUGA:Bursa Sepekan: Penerbitan 4 Emisi Baru, Ada KIK-EBA Syariah hingga Obligasi
BACA JUGA:Studi: Emisi Global dari Bahan Bakar Fosil Capai Titik Tertinggi Sepanjang Sejarah
BACA JUGA:Tingkat Polusi Udara di Ibu Kota India Melonjak, Warga Turun ke Jalan
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan menjalankan berbagai inisiatif strategis seperti pembangunan fasilitas methane capture, pemanfaatan biodiesel pada alat transportasi, penggunaan pupuk hayati hingga mensubstitusi batu bara dengan biomassa (shells), dan penghematan solar pompa (water management system), kata Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Tingning Sukowignjo, Senin (17/11/2025).
Selain berfokus pada aspek lingkungan, Astra Agro juga secara konsisten memperkuat implementasi prinsip keberlanjutan. Seluruh kebijakan tersebut dijalankan dengan tujuan menjaga keseimbangan antara produktivitas usaha dan kelestarian ekosistem. Perusahaan juga secara aktif melindungi kawasan High Conservation Value (HCV), memantau area sensitif terhadap keanekaragaman hayati, serta memastikan bahwa seluruh aktivitas operasional tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dalam bidang sosial, Astra Agro melihat pentingnya pemberdayaan perempuan (women empowerment) dan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Perusahaan memberikan ruang yang setara bagi perempuan untuk berkarier dan berperan strategis dalam pengambilan keputusan.
Hal ini tercermin dari keterlibatan aktif perempuan di posisi manajerial dan kepemimpinan di berbagai unit bisnis, termasuk di bidang sustainability, komunikasi, dan pengembangan masyarakat.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415023/original/010667800_1763357625-Utang_Indonesia.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5412896/original/053401600_1763108300-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5355962/original/087526300_1758388524-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415069/original/076666700_1763359336-1000154558.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219630/original/083296100_1747221144-20250514-Harga_Emas-ANG_5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5414152/original/041964600_1763266338-20251116BL_Run_For_Good_Journalism_2025_13.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380691/original/073327600_1760429645-menteri_keuangan_purbaya_yudhi_sadewa.jpeg)