Jakarta Amerika Serikat mencatat inflasi yang sedikit lebih rendah pada bulan April 2025, menyusul kebijakan baru tarif impor Presiden Donald Trump.
Melansir CNBC International, Rabu (14/5/2025) laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan bahwa negara itu mencatat indeks harga konsumen, yang mengukur biaya untuk berbagai macam barang dan jasa, tumbuh 0,2% menjadi 2,3% pada April 2025.
Angka tersebut menandai tingkat inflasi terendah AS sejak Februari 2021, menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja AS.
Angka inflasi bulanan AS kali ini sejalan dengan estimasi konsensus Dow Jones sementara 12 bulan sedikit di bawah perkiraan sebesar 2,4%.
Selanjutnya, inflasi yang termasuk harga makanan dan energi atau CPI inti AS juga tumbuh 0,2% pada bulan April 2025 menjadikan level tahunannya di 2,8%.
Pasar bereaksi sedikit terhadap berita inflasi AS, dengan saham berjangka mengarah datar hingga sedikit lebih rendah dan imbal hasil Treasury beragam.
Kabar baik tentang inflasi, dan kami membutuhkannya mengingat guncangan inflasi dari tarif sedang berlangsung, kata Robert Frick, ekonom perusahaan di Navy Federal Credit Union.
Barang-barang yang tidak dikenakan tarif masih dalam proses, dan mungkin beberapa importir telah menyerap biaya tarif mereka untuk saat ini,” jelasnya.
Pada April 2025, biaya tempat tinggal kembali menjadi pendorong utama kenaikan inflasi AS.
Kategori tersebut, yang menghasilkan sekitar sepertiga dari bobot indeks, meningkat 0,3% pada bulan April, yang mencakup lebih dari setengah pergerakan keseluruhan, menurut BLS.