Jakarta – Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, pemerintah hendak mendorong konsumsi rumah tangga di kuartal II 2025, lewat pemberian 6 paket stimulus ekonomi per Juni 2025.
Sehingga diharapkan dengan konsumsi rumah tangga yang terdorong, maka dia akan memberikan implikasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Terutama di kuartal kedua, di mana rencana pemberian insentif ini akan dilakukan, ujarnya kepada www.wmhg.org, Rabu (28/5/2025).
Hanya saja, Yusuf menambahkan, jika dilihat dari insentif yang diberikan, jatah bantuan untuk kelas menengah masih terbatas. Padahal, kelompok masyarakat tersebut memegang peran besar untuk mendongkrak angka konsumsi rumah tangga.
Insentif yang secara spesifik diperuntukkan untuk kelas menengah relatif masih terbatas. Padahal kelompok ini punya proporsi yang cukup besar dalam konsumsi rumah tangga, sehingga saya skeptis, tegas dia.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti kesanggupan APBN untuk mengampu seluruh paket stimulus ekonomi di Juni nanti. Menurutnya, itu sangat tergantung pada seberapa besar cakupan insentif yang akan diberikan, termasuk durasi dan desain masing-masing bantuan tersebut.
Kalau insentif yang ditawarkan berskala besar, bersifat jangka panjang, dan menyasar banyak kelompok, tentu tekanan terhadap APBN akan jauh lebih besar dibanding program berskala terbatas dan bersifat temporer, ungkapnya.