Jakarta – Enam organisasi terkemuka sepakat untuk memperkuat kolaborasi bidang iklim di Indonesia. Enam organisasi terkemuka itu yakni Climateworks Centre, Centre for Policy Development (CPD), Institute for Essential Services Reform (IESR), International Institute for Sustainable Development (IISD), Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID), dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), dalam sebuah Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Jakarta
Keenam organisasi tersebut telah meresmikan kemitraan strategis di Dialog Kebijakan Transisi Energi Australia-Indonesia Kelima untuk mempercepat transisi energi bersih negara melalui penelitian kolaboratif, dukungan kebijakan, dan kerja sama kelembagaan.
MoU ini memperkuat upaya kolektif kita untuk mempercepat transisi energi yang adil di Indonesia. Dengan memanfaatkan penelitian strategis, keterlibatan pemerintah dan industri, serta hubungan global, kami akan mendukung Indonesia dalam menerapkan kebijakan nol bersih yang ambisius dan memastikan industri dan masyarakatnya siap untuk mendapatkan manfaat dari ekonomi rendah karbon di masa depan,” ungkap CEO Climateworks Centre, Anna Skarbek AM dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Kamis (19/6/2025).
Adapun CEO Centre for Policy Development, Andrew Hudson mengatakan, kolaborasi tidak pernah lebih penting jika kita serius ingin mencapai transisi yang adil. Kemitraan nonpemerintah yang dipimpin Indonesia ini menyatukan campuran unik pengetahuan, keahlian, dan pengalaman untuk membantu mewujudkannya,” tuturnya.
Enam organisasi tersebut telah berkumpul sebagai Forum Pengembangan Kebijakan Transisi Energi (ETP Forum) sejak 2022, untuk meningkatkan kolaborasi dan dampak di Indonesia serta memengaruhi agenda Kelompok Kerja Transisi Energi G20.
Lokakarya pertama forum tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia, Menteri Energi, dan Menteri Keuangan sebagai bagian dari Kelompok Kerja Transisi Energi G20.