Jakarta – Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira menilai, 5 paket stimulus ekonomi senilai Rp 24,44 triliun yang digelontorkan pemerintah belum cukup kuat untuk menopang ekonomi Indonesia, khususnya dalam menjaga daya beli masyarakat.
Efek stimulus ke daya dorong konsumsi rumah tangga sangat terbatas, dan nominal bantuan masih terlalu kecil. Apalagi diskon listrik 50 persen dibatalkan, ujar Bhima kepada www.wmhg.org, Kamis (5/6/2025).
Menurut dia, permasalahan utama adalah ruang lingkup bantuan subsidi upah yang belum banyak menyentuh pekerja informal, termasuk mitra pengemudi ojek online (ojol) hingga pekerja paruh waktu (outsourcing).
Karena datanya masih pakai BPJS ketenagakerjaan. Padahal pekerja informal ini urgent diberi gelontoran stimulus, dia menekankan.
Selain itu, ia menambahkan, momentum libur sekolah tergolong kecil dampaknya terhadap konsumsi rumah tangga dan permintaan sektor industri. Di sisi lain, masyarakat pasca libur sekolah harus dihadapkan pada belanja tahun ajaran baru.
Masalah fundamental yang harus pemerintah respon secara paralel adalah pembukaan lapangan kerja baru, pinta Bhima.