Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat ada sebanyak 42.385 orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Januari-Juni 2025. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli buka suara mengenai tren PHK ini.
Yassierli menyebut, data PHK bisa merujuk pada hitungan yang dirilis Kemnaker, termasuk data PHK bulanan yang dilakukan industri di dalam negeri.
Iya, datanya kan sudah kita sampaikan, sudah ada datanya. Bisa dilihat di Satu Data Kemnaker. Itu sudah ada di situ, itu ada data bulanan, ungkap Yassierli, ditemui di Plaza BPJamsostek, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Adapun, mengutip Satu Data Kemnaker, pekerja yang ter-PHK mencapai 42.385 orang di semester I 2025. Angka ini naik sekitar 32 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan 32.064 pekerja ter-PHK.
Pada periode 6 bulan awal ini, PHK paling banyak terjadi pada Februari 2025 dengan jumlah 17.796 orang. Sementara itu, paling sedikit ada di Juni 2025 dengan 1.609 orang ter-PHK.
Yassierli menegaskan pihaknya sudah meramu strategi untuk menghadapi gelombang PHK dari industri lokal. Kan sudah disampaikan. Kita dari hulu ke hilir strategi kita, tegas dia.