Jakarta Sebanyak 35 pelaku UMKM perempuan dinobatkan sebagai pemenang program SisBerdaya & DisBerdaya 2025 yang diinisiasi oleh DANA dan Ant International, dengan mengusung tema ‘Memajukan Bisnis dengan Teknologi’. Para pemenang dinilai berhasil mengintegrasikan teknologi, khususnya AI, mampu meningkatkan produktivitas, efektivitas, serta keberlanjutan bisnis mereka.
Sebagai penghargaan atas inovasi dan kontribusi perempuan pelaku usaha dari seluruh Indonesia, DANA menggelar acara penganugerahan pemenang SisBerdaya & DisBerdaya 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Kamis (7/8/2025). Acara ini turut dihadiri CEO dan Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara; Senior Director, Government Affairs and Strategic Development Ant International Indonesia, Wilson Siahaan, perwakilan Kementerian dan Lembaga, mitra dan para dewan juri SisBerdaya & DisBerdaya 2025.
CEO dan Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara mengatakan penganugerahaan SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, bukan hanya selebrasi dan kompetisi semata, melainkan momentum penting untuk mengakui dan mendukung terus UMKM perempuan sebagai bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kita semua tahu bahwa 64 persen pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Mereka yang bekerja keras dari dalam dapur atau mungkin warung kecil di depan rumahnya, mencoba membantu stabilitas ekonomi keluarganya. Kemajuan teknologi dan kemudahan akses investasi digital sudah selayaknya menghilangkan kesenjangan ini,” ujar Vince.
DANA bersama Ant International terus mendorong pemberdayaan pelaku usaha perempuan melalui peningkatan akses dan peluang di era digital. Program SisBerdaya dan DisBerdaya ini menjadi salah satu implementasi nyata dari komitmen tersebut, sekaligus strategi menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelaku UMKM perempuan di seluruh Indonesia.
Tahun ini, SisBerdaya berhasil menarik lebih dari 5.000 peserta dari tiga wilayah utama (Barat, Timur, dan Jabodetabek) meningkat 176 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, DisBerdaya mencatatkan pertumbuhan empat kali lipat dibanding 2024, dengan lebih dari 100 peserta perempuan penyandang disabilitas yang antusias mengikuti program ini. Para peserta dari berbagai wilayah mulai dari Sumatera hingga Papua melewati proses seleksi dan penjurian ketat.
Para peserta mendapatkan pelatihan hybrid dengan kurikulum komprehensif mencakup Business Model Canvas, Digital Payment & Marketing, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional bisnis UMKM. Lewat rangkaian pendampingan yang intensif dan aplikatif, mereka tidak sekadar diperkenalkan pada teknologi, tetapi didorong untuk menguasainya sebagai alat transformasi untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, dan menumbuhkan kepercayaan diri sebagai pelaku usaha yang tangguh dan mandiri.
Iis Sadiyah, Pemilik Alfazza Farm sekaligus Pemenang SisBerdaya 2025 Area 3 (Jabodetabek), mengatakan Sebelum ikut SisBerdaya, dirinya hanya menjual produk ke tetangga sekitar, tanpa tahu cara memasarkan secara online. Selama pelatihan, ia belajar banyak hal, mulai dari digital marketing, pencatatan keuangan, hingga membuat konten yang menarik.
Para peserta pun juga dibekali dengan dasar-dasar memanfaatkan AI dalam strategi marketing. Sekarang saya bisa memasarkan produk lewat media sosial dan marketplace, bisnis saya pun berkembang dan pesanan semakin banyak. Yang paling penting, saya jadi lebih percaya diri menjalankan usaha ini dan ingin berbagi ilmu dengan ibu-ibu lainnya,” kata Iis Sadiyah.