Jakarta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cs-137 memastikan 22 pabrik yang terdampak kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) di kawasan Cikande, Banten, sudah sepenuhnya didekontaminasi dan dinyatakan aman.
Total 22 pabrik dan 13 lapak penimbunan rongsokan (junkyard) telah selesai menjalani proses dekontaminasi menyusul temuan paparan radioaktif yang bersumber dari fasilitas smelting PT Peter Metal Technology (PMT).
BACA JUGA:Indonesia Musnahkan 494 Kotak Karton Udang Tercemar Cs-137, Beratnya Capai 5,7 Ton
BACA JUGA:Satgas Cesium-137 Temui Pengusaha AS, Beri Penjelasan Soal Udang dan Cengkeh
BACA JUGA:Kronologi Pabrik Alas Kaki di Cikande Terkontaminasi Radiasi Cesium-137
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan di Jakarta, Senin, menegaskan bahwa daftar perusahaan yang sempat beredar pekan lalu merupakan data lama dan seluruh fasilitas tersebut sekarang sudah bersih
Saya ingin tegaskan bahwa yang daftar perusahaan-perusahaan yang keluar minggu lalu itu, itu semuanya sebetulnya sudah didekontaminasi. Sudah bersih, kata Bara melansir Antara di Jakarta, Senin (17/11/2025).
Menurut dia, daftar perusahaan-perusahaan yang keluar minggu lalu merupakan data lama yang sebelumnya dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian.
Jadi sebetulnya tidak ada yang baru di situ, semuanya sudah selesai dilakukan dekontaminasi. Jadi sudah kita nyatakan clear and clean.
Ia juga memastikan fasilitas milik PT Charoen Pokphand Indonesia, yang sempat menimbulkan kekhawatiran publik, telah sepenuhnya aman.
Saya katakan itu juga sudah dilakukan dekontaminasi terhadap pabrik yang dimiliki oleh PT Charoen Pokphand tersebut, sehingga memang produk yang mereka hasilkan itu semuanya bisa dikatakan clear, tidak ada kontaminasi, katanya.
Sebagaimana diketahui, kontaminasi Cs-137 berawal dari fasilitas smelting milik PT Peter Metal Technology (PMT).
Sumber paparan berasal dari scrap metal yang ternyata mengandung bahan radioaktif. Ketika proses peleburan berlangsung, terjadi penguapan material radioaktif yang kemudian terbawa melalui udara (airborne). Aliran udara inilah yang membawa partikel radioaktif tersebut ke berbagai titik lain di dalam kawasan industri, katanya, menerangkan.Â




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3509506/original/040999800_1626173156-angelica-reyes-cs9v06TuiT8-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5412896/original/053401600_1763108300-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5355962/original/087526300_1758388524-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415069/original/076666700_1763359336-1000154558.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219630/original/083296100_1747221144-20250514-Harga_Emas-ANG_5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5414152/original/041964600_1763266338-20251116BL_Run_For_Good_Journalism_2025_13.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380691/original/073327600_1760429645-menteri_keuangan_purbaya_yudhi_sadewa.jpeg)