wmhg.org – JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menghadirkan angkutan jalan perintis sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjalin konektivitas antar wilayah.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi Nawacita Presiden RI untuk menghubungkan semua wilayah termasuk wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP).
Melansir Infopublik.id, sejak awal kehadirannya, pertumbuhan trayek angkutan jalan perintis telah berkembang dari semula 217 trayek pada 2015 kini menjadi 322 trayek.
Ratusan trayek tersebut tersebar dari Provinsi Aceh hingga Papua di tahun 2024.
Kami terus berupaya dalam menciptakan konektivitas khususnya bagi wilayah-wilayah terisolir atau terluar Indonesia, ujar Dirjen Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Lebih lanjut, Risyapudin menjelaskan bahwa rata-rata persentase pertumbuhan jaringan trayek angkutan jalan perintis sejak 2015 hingga 2024 adalah sebesar 1,48%. Adapun total anggaran subsidi angkutan perintis tahun ini ialah sebesar Rp 180 miliar.
Angkutan perintis ini tentunya sangat bermanfaat dan diharapkan benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat yang butuh dalam bermobilisasi dan meningkatkan aksesibilitas. Dari tahun ke tahun terlihat peningkatan jumlah pengguna hingga pada 2023 sebanyak 1,3 juta orang telah terbantu oleh angkutan jalan perintis, katanya.
Risyapudin mengungkapkan bahwa sebagian besar penumpang berada di wilayah Indonesia bagian barat yakni sebesar 37,5%, kemudian wilayah Indonesia bagian timur sebesar 36,5%, dan penumpang di wilayah Indonesia bagian tengah sebesar 26%.
Adanya layanan ini diharapkan dapat menghubungkan wilayah yang belum berkembang dengan kawasan perkotaan sehingga dapat menumbuhkan perekonomian di wilayah sekitarnya, ucapnya.
Selain itu, dia menuturkan, bentuk pelayanan ini sebagai upaya stabilisator pada suatu daerah dengan tarif yang lebih rendah dari tarif yang berlaku khususnya bagi pelajar atau mahasiswa.
Dengan penyediaan layanan ini dengan pemberian subsidi, kami mencoba menghadirkan angkutan umum yang terjangkau oleh masyarakat dengan daya beli yang rendah. Kami berharap hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3TP, kata Risyapudin.