Jakarta – Dalam beberapa pekan terakhir, TRON (TRX) mencuri perhatian analis pasar kripto karena pergerakannya yang mulai berbeda dari Bitcoin (BTC). Banyak yang menilai bahwa TRON bisa menjadi indikator awal altseason—fase di mana altcoin naik lebih cepat daripada BTC.
Mengutip coinmarketcap, Rabu (23/7/2025), analis membagi pola ini menjadi tiga fase penting:
Baca Juga
-
Miliarder Justin Sun Kembali Borong Token Kripto TRUMP, Rogoh Kocek Rp 1,6 Triliun
-
RUPS TRON Tetapkan Pergantian Direksi dan Komisaris
1. Kompresi (Maret–Mei): Bergerak Seirama dengan Bitcoin
Pada periode ini, harga TRON sangat selaras dengan pergerakan Bitcoin. Keduanya naik dan turun dengan ritme yang hampir sama. Korelasi semacam ini biasanya menandakan stabilitas pasar, di mana investor belum mengalihkan fokus dari BTC ke altcoin.
2. Divergensi (Juni–Juli): TRON Mulai Unggul dari BTC
Memasuki Juni, TRON mulai mengungguli Bitcoin dalam hal performa harga. Fenomena ini disebut divergensi, dan menurut sejarah pasar (terutama pada tahun 2017 dan 2021), fase divergensi ini sering muncul sebelum altseason dimulai.
Dengan kata lain, ketika altcoin seperti TRON mulai naik lebih tinggi dibanding BTC, itu bisa jadi sinyal bahwa modal investor mulai berpindah dari Bitcoin ke altcoin.
3. Dekorelasi (Sejak Agustus): TRON Bergerak Sendiri
Mulai Agustus, TRON tidak lagi mengikuti pergerakan Bitcoin. Harga TRX bergerak dengan pola yang lebih acak atau independen, kondisi ini disebut dekorelasi.
Dekorelasi ini sering muncul karena dua hal:
- Aksi ambil untung oleh investor, atau
- Mulainya sentimen baru terhadap altcoin secara umum.
Artinya, TRON dan altcoin lain mulai merespons sentimen pasar sendiri, tanpa terlalu dipengaruhi naik turunnya BTC.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.