Jakarta – Parlemen Tajikistan resmi mengesahkan aturan baru yang menjatuhkan hukuman penjara hingga delapan tahun bagi individu yang menambang Bitcoin dengan menggunakan listrik hasil pencurian. Kebijakan ini disampaikan media lokal Asia-Plus dan menjadi langkah terbaru pemerintah dalam menekan aktivitas crypto mining ilegal yang semakin marak.
Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (11/12/2025), aturan tersebut merupakan revisi undang-undang yang menambahkan pasal khusus dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tajikistan. Pasal baru itu secara spesifik menargetkan “penggunaan listrik ilegal untuk produksi aset virtual,” termasuk kegiatan penambangan kripto seperti Bitcoin.
Mereka yang kedapatan mengoperasikan perangkat mining tanpa izin akan dikenakan denda antara 15.000 hingga 37.000 somoni. Jika dilakukan secara berkelompok, sanksinya meningkat hingga 75.000 somoni dan hukuman penjara dua sampai lima tahun.
Sementara itu, kasus pencurian listrik dalam skala besar untuk penambangan kripto dapat dijerat hukuman lebih berat, yakni penjara lima hingga delapan tahun.
Pemerintah menilai tindakan tegas ini diperlukan karena aktivitas mining ilegal telah membebani pasokan listrik nasional dan memicu kekurangan energi di sejumlah wilayah.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/05/05/294792947.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441236/original/092823500_1765460853-BRI00052.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4955210/original/084692100_1727494685-82edf2ca-5bb6-416f-821b-6a8cf9dcabef.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426788/original/008998900_1764317617-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440823/original/025280200_1765445285-IMG-20251211-WA0008.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426791/original/024464800_1764317618-8.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5244922/original/072045700_1749267953-Foto_Ilustrasi_DBS__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4725084/original/029170000_1706081368-20240124-Rumah-Subsidi-KPR-BTN-Naik-Imam-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/835074/original/095573900_1427174835-The-Fed-1-20150324-Johan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4721215/original/050847100_1705711212-fotor-ai-2024012073921.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4349647/original/096522800_1678186856-20230307-Harga-Cabai-Ramadan-Angga-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443429/original/035628100_1765688595-38a03a04-1d8a-4503-bbfa-77533f94eb0d.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3029352/original/041405400_1579686482-20200122-Penguatan-Rupiah-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5196559/original/036587400_1745413932-20250423-Perkotaan-ANG_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427124/original/035585000_1764327483-Menteri_Koordinator_Bidang_Perekonomian_Airlangga_Hartarto-28_november_2025.png)