Jakarta – Harga Solana (SOL) melonjak pada hari Senin setelah sebuah perusahaan asal Florida, DeFi Development Corporation (DFDV), mengumumkan telah membeli hampir 1 juta token SOL, kripto terbesar keenam di dunia. Langkah ini menunjukkan tren baru perusahaan yang mulai serius menambahkan aset digital ke dalam neraca keuangannya.
Mengutip Yahoo Finance, Selasa (22/7/2025), perusahaan yang berbasis di Boca Raton, Florida dan terdaftar di Nasdaq ini menyatakan telah mengumpulkan total 999.999 unit SOL — token yang menjadi bahan bakar blockchain Solana.
BACA JUGA:Standard Chartered Ramal Solana Tembus Rp 4,4 Juta pada 2025
Baca Juga
-
Solana vs Ethereum di 2025: Persaingan Tak Lagi Soal Harga
-
Harga Kripto Hari Ini 3 Juli 2025: Bitcoin Tembus Level Ini
-
Harga Kripto Hari Ini 22 Juni 2025: Bitcoin dan Koin Teratas Kompak Melemah
Dalam periode 14–20 Juli, DFDV membeli 141.383 token SOL senilai sekitar USD 19 juta atau kurang lebih Rp 309 miliar (estimasi kurs Rp 16.290 per USD), dengan harga rata-rata sekitar USD 133,53 per token.
Pendanaan untuk pembelian ini diperoleh dari penerbitan 740.000 saham baru, yang menghasilkan dana segar sekitar Rp 313 miliar melalui skema equity credit facility, seperti yang dijelaskan dalam siaran pers hari Senin.
Meski begitu, saham DFDV justru turun lebih dari 3% pada akhir perdagangan Senin. Meski turun, harga saham perusahaan ini masih 34 kali lipat lebih tinggi dibanding awal tahun yang hanya USD 0,67.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.