Jakarta – Berdasarkan laporan Binance Research pada 1 Agustus 2025, ETF kripto spot terus menarik arus masuk besar hingga akhir Juli 2025. Hal itu terjadi saat aktivitas di seluruh bursa lokal melambat dan indikator sentimen melemah.
Mengutip Crypto News, Minggu (3/8/2025), indeks fear and greed telah menunjukkan tren “keserakahan” selama 15 hari tepat saat arus masuk exchange traded fund (ETF) mencapai titik tertinggi baru. Di balik euforia institusional ini, metrik on-chain mengisyaratkan melemahnya partisipasi ritel.
Baca Juga
-
Trump Media Mengajukan ETF Crypto Blue Chip ke SEC
-
Belum Ada ETF Kripto di RI, OJK Buka Suara Soal Produk Unit Dana Kripto
-
SEC Bakal Tetapkan Aturan ETF Kripto, Ini Alasannya
Volume perdagangan ETF bitcoin spot mencatat rekor 50% year to date. Sementara itu, ETF Ethereum mencatat keuntungan bulanan terkuat dalam tiga tahun, mencatat arus masuk bersih selama 19 hari berturut-turut.
Namun, terlepas dari momentum institusional ini, pasar kripto yang lebih luas menunjukkan tanda-tanda mereda: Indeks Fear & Greed CoinMarketCap turun di bawah 65 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu, mengakhiri salah satu tren keserakahan terpanjang dalam dua tahun terakhir, kata para peneliti Binance.
Menurut laporan tersebut, lonjakan pasar kripto menuju kapitalisasi pasar USD 4 triliun atau Rp 65.802 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.450) minggu ini menunjukkan kesenjangan yang tajam di balik permukaan.
Sementara pemain institusional menggandakan investasi melalui ETF Bitcoin dan produk spot Ethereum, pedagang ritel diam-diam mundur, meninggalkan aktivitas on-chain yang lesu 70% dari level Desember. Ketidakseimbangan yang semakin besar antara antusiasme Wall Street dan keraguan pasar saham menimbulkan pertanyaan mendasar tentang siapa yang sebenarnya mengendalikan pasar ini.