Jakarta – Harga Ethereum melonjak hampir 40% pekan lalu, naik dari sekitar USD 1.800 atau sekitar Rp 29,94 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.638) menjadi USD 2.500 atau sekitar Rp 41,59 juta.
Mengutip decrypt, Selasa (13/5/2025), reli tersebut telah menarik minat baru pada Ethereum meski analis mengatakan kenaikan lebih lanjut mungkin bergantung pada fundamental yang lebih kuat.
Baca Juga
-
Analis Prediksi Harga Bitcoin bakal Meroket dalam 7 Hari ke Depan, Apa Penyebabnya?
-
Standard Chartered Pangkas Proyeksi Harga Ethereum ke USD 4.000, Apa Sebabnya?
Sementara itu, pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang pembicaraan konstruktif dengan China bersamaan dengan perjanjian perdagangan terbatas dengan Inggris membantu mendorong optimisme makro sehingga angkat saham pada Senin, 12 Mei 2025. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan dalam satu hari terbesar pada awal pekan ini.
Namun, aset digital gagal mempertahankan momentum. Bitcoin, Ethereum, dan solama merosot pada hari itu. Hal ini dengan analisis menunjuk pada aksi ambil untung setelah menguat tajam pekan lalu.
Berdasarkan data Coinmarketcap.com, pada Selasa sore, 13 Mei 2025, harga Ethereum susut 2,93% dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga Ethereum (ETH) meroket 39,07%.
Tidak diragukan lagi kalau rebound terkini pada bitcoin, Ethereum, dan solana mencerminkan optimisme pasar yang baru,” ujar Chief Operating Officer Unity Wallet kepada Decrypt, James Toledano.
Namun, saya yakin ini bisa jadi rebound yang hampa, karena didasarkan pada sentimen dan gerakan politik,” ia menambahkan.
Siapapun yang serius dengan kripto akan lebih suka jika fundamental menjadi kekuatan pendorong,” kata dia.
Skeptimisme itu digaungkan dalam aliran ETF. Sementara ETF spot bitcoin mencatat arus masuk bersih sebesar USD 600 juta atau sekitar Rp 9,99 triliun pekan lalu. Sedangkan ETF Ethereum catat arus keluar USD 55 juta atau sekitar Rp 916 miliar.
“Skala dan kekuatan pemulihan harga, dikombinasikan dengan arus keluar yang moderat dari ETF Ethereum menunjukkan investor kripto asli, bukan arus masuk institusional, yang terutama mendorong lonjakan tersebut,” unar Analis Fineqia International, Matteo Greco kepada Decrypt.
.