Jakarta – Perkembangan terbaru hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berpotensi membawa angin segar bagi pasar keuangan global, termasuk industri kripto. Setelah saling balas tarif impor, saat ini AS dan China memilih untuk melakukan negosiasi untuk menghilangkan hambatan tarif dan memperkuat dialog strategis.
Sejauh ini langkah tersebut telah meningkatkan sentimen positif di kalangan investor global, mengurangi ketidakpastian, dan membuka peluang untuk aset alternatif yang lebih dinamis seperti kripto.
Baca Juga
-
Pantang Panik, Begini Jurus Jitu Hadapi Gejolak Pasar Kripto
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia Resna Raniadi melihat, stabilitas geopolitik yang semakin membaik dapat mendorong aliran modal menuju pasar negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia. Negara ini memiliki basis investor ritel yang terus berkembang, ditambah dengan dukungan regulasi yang semakin jelas terhadap aset digital.
“Dengan kondisi makroekonomi global yang mulai stabil dan kepercayaan terhadap kebijakan dagang jangka panjang yang membaik, kami melihat semakin banyak investor yang tertarik untuk menjajaki kelas aset inovatif seperti kripto,” ujar Resna dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5/2025).
“Indonesia berada di persimpangan antara pertumbuhan keuangan digital dan meningkatnya minat investor regional — ini momentum penting bagi industri kripto lokal.” tambah dia.