Jakarta – Bursa aset kripto BigONE mengonfirmasi telah mengalami pelanggaran keamanan serius yang menargetkan infrastruktur dompet panas (hot wallet) mereka, menyebabkan kerugian senilai sekitar USD 27 juta.
Insiden ini pertama kali diungkap oleh platform keamanan blockchain SlowMist pada 16 Juli 2025.
Menurut laporan SlowMist, dikutip dari cryptopotato, Kamis (17/7/2025), jaringan produksi BigONE telah disusupi, dan pelaku berhasil memodifikasi logika operasional akun serta server kontrol risiko, yang memungkinkan mereka menarik dana tanpa terdeteksi.
BigONE membenarkan adanya pelanggaran setelah sistem pemantauan real-time mereka mendeteksi aktivitas aset yang tidak biasa. Serangan ini diketahui dilakukan oleh pihak ketiga. Namun, BigONE menegaskan bahwa seluruh kunci pribadi (private key) pengguna tetap aman dan jalur serangan telah ditutup untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Adapun dana yang dicuri mencakup:
- 120 Bitcoin (BTC)
- 350 Ethereum (ETH)
- Lebih dari 8 juta USDT yang tersebar di empat jaringan blockchain.
BigONE menyatakan tengah bekerja sama dengan SlowMist untuk melacak alamat dompet pelaku dan memantau pergerakan dana curian.
Ganti Rugi dan Pemulihan Layanan
Dalam pernyataannya, BigONE berkomitmen untuk mengganti seluruh kerugian pengguna dengan menggunakan dana cadangan keamanan internal. Mereka memastikan bahwa aset pengguna tidak akan terdampak selama penyelidikan berlangsung.
Setelah sempat menangguhkan layanan, BigONE kini telah memulihkan aktivitas deposit dan perdagangan. Eksekutif BigONE, Alex Ash, mengatakan:
Pembaruan sistem telah berhasil diselesaikan. Layanan deposit dan perdagangan kini telah dipulihkan sepenuhnya, dan Anda dapat masuk melalui Web atau Aplikasi untuk melanjutkan transaksi. Terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda.