Jakarta – Penambangan bitcoin (BTC) diam-diam kembali marak di China meski telah dilarang empat tahun lalu. Penambang bitcoin secara individu dan korporat eksploitasi listrik murah dan lonjakan pusat data di beberapa provinsi yang kaya energi.
Demikian berdasarkan data penambang dan industri, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (25/11/2025).
BACA JUGA:China Kritik Rencana Jepang Menempatkan Rudal di Pulau Dekat Taiwan
BACA JUGA:Ekspor Mobil Listrik China Melonjak Nyaris 100 Persen
BACA JUGA:Robot China Pecahkan Rekor Dunia! Agibot A2 Jalan Nonstop 106 Km
China pernah menjadi negara dengan penambangan kripto terbesar di dunia. Namun, pemerintah China melarang semua perdagangan dan penambangan kripto pada 2021. Langkah itu dilakukan China karena ancaman terhadap stabilitas keuangan dan konservasi energi.
Setelah pangsa pasar penambangan bitcoin globalnya merosot akibat larangan itu, China kembali merangkat ke posisi ke-3 dengan pangsa pasar 14% pada akhir Oktober. Hal ini menurut Hashrate Index yang melacak aktivitas penambangan bitcoin (BTC).
Kebangkitan penambangan bitcoin yang juga telah diperkuat oleh penjualan produsen rig Canaan Inc yang melonjak pesat di China dapat bertindak sebagai penopang permintaan dan harga untuk kripto terbesar di dunia.
Penambang swasta di Xinjiang, Wang menuturkan mulai menambang akhir tahun lalu di provinsi yang kaya energi itu.
Banyak energi yang tidak dapat ditransmisikan keluar dari Xinjiang, jadi Anda mengonsumsinya dalam bentuk penambangan kripto, kata Wang.
Proyek-proyek penambangan baru sedang dibangun. Yang bisa saya katakan adalah orang-orang menambang di tempat yang listriknya murah.
Badan perencanaan negara China, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, yang mengeluarkan larangan tersebut pada 2021, dan pemerintah Xinjiang tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters melalui faks.
/2024/05/01/334821443.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
/2020/02/07/952027641.jpg)
/2025/06/11/25951370.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4983416/original/027398600_1730112255-fotor-ai-20241028174236.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5421754/original/048274500_1763958477-Foto_Ilustrasi_Sompo_Insurance__2_.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3285859/original/062073000_1604404965-20201103-pembebasan-tarif-bea-masuk-permudah-umkm-ekspor-produk-ke-AS-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3285859/original/062073000_1604404965-20201103-pembebasan-tarif-bea-masuk-permudah-umkm-ekspor-produk-ke-AS-ANGGA-1.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4103059/original/076150000_1658923818-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3324617/original/050657400_1608026449-20201215-Harga-emas-terus-turun-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5297066/original/050946000_1753669763-Gemini_Generated_Image_4l859a4l859a4l85.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4723188/original/034031500_1705921925-fotor-ai-20240122181144.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3458469/original/077547300_1621321944-20210518-Harga-Emas-Antam-7.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5422457/original/026233200_1763984431-1000160322.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4175414/original/003994800_1664441560-B40.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2849790/original/043609100_1562754392-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2376778/original/028716000_1538914360-Untitled-3.jpg)