Jakarta – Bullish pemilik platform kripto Bullish Exchange akan menghimpun dana hingga USD 629 juta atau Rp 10,30 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.375) dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek New York.
Mengutip Yahoo Finance, Selasa (5/8/2025), perusahaan yang juga memiliki CoinDesk ini akan menjual 20,3 juta lembar saham biasa dengan perkiraan harga USD 28-USD 31 per lembar.
Pada kisaran harga IPO tertinggi, valuasi perusahaan tercatat USD 4,2 miliar atau Rp 68,80 triliun, berdasarkan jumlah saham beredar yang disebutkan dalam dokumen F-1 yang telah direvisi yang diajukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa.
angkah ini membuat Bullish bergabung dengan sejumlah perusahaan kripto yang memasuki pasar publik sejak Presiden Donald Trump menjabat setelah kampanye pemilihan yang pro-kripto. Circle, perusahaan di balik stablecoin USDC, melantai di bursa pada bulan Juni, begitu pula platform perdagangan sosial Israel eToro. Perusahaan-perusahaan besar di industri termasuk BitGo dan Grayscale juga telah mengajukan IPO, sementara bursa saham Kraken dan OKX juga dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah serupa.
Dana yang dikelola oleh BlackRock dan ARK Investment Management telah menunjukkan minat untuk membeli saham senilai hingga USD 200 juta pada harga IPO, menurut dokumen F-1 yang telah diubah. Penjamin emisi (underwriter) penawaran memiliki opsi untuk membeli tambahan 3,045 juta saham, tergantung pada permintaan.
Roadshow ini dilakukan beberapa minggu setelah perusahaan yang berkantor pusat di Kepulauan Cayman tersebut mengajukan pendaftaran F-1 pertamanya kepada SEC. Perusahaan, yang berencana menggunakan kode saham BLSH, bertujuan untuk menggunakan dana IPO untuk keperluan umum perusahaan dan potensi akuisisi di masa mendatang.