Jakarta – Raksasa keuangan global, Morgan Stanley, melalui Komite Investasi Globalnya (Global Investment Committee – GIC), secara resmi telah menyarankan klien mereka untuk mengalokasikan sebagian kecil dari portofolio investasi ke aset kripto. GIC merekomendasikan alokasi antara 2% hingga 4%, disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko setiap klien.
Panduan ini diterbitkan GIC dalam laporan khusus pekan lalu. Komite yang menaungi 16.000 penasihat yang mengelola kekayaan klien senilai USD 2 triliun ini menyarankan agar eksposur ke aset digital tetap modest dan konservatif.
Rekomendasi alokasi tersebut berlaku di berbagai kategori portofolio, mulai dari 0% untuk konservasi kekayaan (wealth conservation) hingga maksimum 4% untuk kategori pertumbuhan oportunistik (opportunistic growth).
Meskipun model alokasi GIC tidak akan secara eksplisit mencakup alokasi untuk cryptocurrency, kami bertujuan untuk mendukung penasihat keuangan dan klien kami, yang dapat secara fleksibel mengalokasikan ke cryptocurrency sebagai bagian dari portofolio multi-aset mereka, demikian bunyi laporan tersebut dilansir dari Finance Yahoo pada Selasa, (7/11/2025).
GIC membingkai cryptocurrency sebagai kelas aset yang spekulatif, tetapi kian populer. Mereka bahkan menyamakan Bitcoin dengan emas digital dan menempatkan aset ini dalam kategori aset riil yang lebih luas.