Jakarta – Mantan staf Gedung Putih, Anthony Scaramucci mengungkapkan bahwa lonjakan tarif impor Amerika Serikat berpeluang menguntungkan Bitcoin (BTC).
Mengutip Cryptonews, Senin (28/4/2025) Scaramucci melihat bahwa tarif AS pada mitra dagang utama dapat merugikan ekonomi tetapi menguntungkan Bitcoin.
Dalam sebuah wawancara dengan platform investasi Saxo, mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih itu menjelaskan dampak tarif terhadap AS dan ekonomi lain, serta Bitcoin.
Jawaban singkatnya adalah ya, itu (Bitcoin) akan menang. Dan jawaban yang lebih panjang adalah, saya akan katakan, kita hanya punya data tiga atau empat minggu di mana tiba-tiba Bitcoin, yang dikaitkan dengan MAG7 dan dikaitkan dengan NASDAQ, boom, anjlok, bebernya.
Scaramucci juga mengakui bahwa perekonomian global akan terkena dampak dari kebijakan baru tarif impor pemerintahan Donald Trump.
Kita telah mempelajarinya dalam krisis keuangan global. Kita telah mempelajarinya dalam resesi lainnya. Jika AS mengalami resesi, hal itu akan menyeret seluruh dunia ke dalam resesi, jelasnya.
Pekan lalu, harga Bitcoin mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga Bitcoin tersebut turut menimbulkan dampak terhadap kekayaan penciptanya Satoshi Nakamoto.
Mengutip Cointelegraph, harga Bitcoin naik 1,56% dalam 24 jam terakhir pada Sabtu (26/4).
Selama sepekan terakhir, harga Bitcoin sudah melambung 11,11%. Kini, harga bitcoin berada di posisi USD 94,678,28 atau sekitar Rp 1,59 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.799).
Pencipta Bitcoin dengan nama samaran Satoshi Nakamoto kembali melihat nilai aset bitcoinnya naik di atas USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.680 triliun. Kenaikan nilai aset Bitcoin itu seiring lonjakan harga bitcoin dan pulih dari titik terendah baru-baru ini.