Jakarta – Tren perusahaan menyimpan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sebagai bagian dari neraca keuangan mereka kini berkembang pesat. Lebih dari 200 perusahaan publik di seluruh dunia telah mengadopsi strategi ini, mulai dari nama besar seperti Donald Trump hingga perusahaan pemasaran kasino online.
Mengutip Yahoo Finance, Minggu (27/7/2025), langkah ini disebut dengan Digital Asset Treasury, yaitu strategi menjadikan aset kripto sebagai bagian dari cadangan perusahaan.
Bagi sebagian orang, ini tampak seperti spekulasi berbaju formal. Namun menurut analis pasar dari Wall Street dan pendukung kripto kawakan, Tom Lee, strategi ini punya dasar yang sangat kuat.
Dalam wawancara dengan Pantera Capital, Lee mengungkapkan enam alasan utama mengapa semakin banyak perusahaan mengadopsi treasury kripto, semuanya bermuara pada satu kata kunci: manajemen.
Berikut penjelasannya:
1. Akses Pasar Modal: Bisa Beli Kripto Tanpa Utang
Perusahaan bisa menerbitkan saham baru saat harga sahamnya diperdagangkan lebih tinggi dibanding nilai Bitcoin atau Ethereum yang dimilikinya. Dana dari penjualan saham ini bisa digunakan untuk membeli lebih banyak kripto.
“Mereka bisa menumbuhkan aset dengan menjual saham,” kata Tom Lee.
“Ini adalah bentuk akresi — pertumbuhan aset tanpa menambah utang.”
Artinya, investor membayar lebih untuk eksposur kripto, dan perusahaan bisa memperbesar kepemilikannya dengan ‘diskon’.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.