Jakarta – Chainlink (LINK) kembali gagal menembus level resistance di area tengah salurannya. Kondisi ini memicu kekhawatiran adanya koreksi jangka pendek menuju level support penting di USD 20 — zona yang sebelumnya terbukti kuat menahan penurunan harga.
Dikutip dari coinmarketcap, Senin (18/8/2025), setelah bergerak sideways selama beberapa pekan, upaya para bull untuk mendorong harga lebih tinggi terbentur resistance. Akibatnya, sentimen pasar kripto yang semula bullish kini berubah lebih berhati-hati. Banyak trader kini mengalihkan perhatian ke level support USD 20 sebagai titik krusial berikutnya.
Baca Juga
-
Harga Chainlink (LINK) Bidik USD 22, Bakal Naik Terus ke USD 28?
-
Chainlink Gandeng Mastercard Buka Akses Pembelian Kripto
Jika level tersebut tidak mampu bertahan, peluang penurunan lebih lanjut tetap terbuka. Namun, untuk saat ini, LINK terlihat masih berada dalam fase konsolidasi sambil menunggu momentum baru.
Untuk diketahui, Chainlink (LINK) adalah sebuah jaringan oracle terdesentralisasi yang berfungsi sebagai jembatan penting antara kontrak pintar di blockchain dengan data dunia nyata di luar rantai (off-chain).
Secara default, kontrak pintar tidak dapat mengakses data eksternal seperti harga pasar, hasil pertandingan olahraga, atau data cuaca. Chainlink mengatasi masalah ini dengan menggunakan jaringan node operator yang aman dan independen untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan mengirimkan data dari berbagai sumber tepercaya ke dalam blockchain.