Jakarta – Harga emas berhasil menembus rekor tertinggi di kisaran USD 3.675 per troy ons. Biasanya, kenaikan emas sering diikuti oleh Bitcoin dengan jeda sekitar 200 hari. Pola itu selama bertahun-tahun dianggap sebagai “aturan tak tertulis” oleh para trader.
Namun kali ini berbeda. Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (12/9/2025), data Glassnode menunjukkan korelasi 30 hari antara emas dan Bitcoin justru negatif di angka -0,53. Artinya, keduanya bergerak berlawanan: emas melesat, sedangkan Bitcoin justru stagnan bahkan melemah.
Dalam jangka panjang, korelasi emas-Bitcoin memang masih sedikit positif. Tapi dalam jangka pendek, mitos lama “emas naik, Bitcoin ikut naik” kini mulai runtuh.
Momentum Bitcoin melemah, sementara para trader yang masuk ke kontrak berjangka justru menghadapi risiko tanpa dukungan harga yang kuat.