Jakarta – Penipuan bermodus investasi kripto kembali memakan korban. Di Tasmania, Australia, sedikitnya 15 orang dilaporkan mengalami kerugian hingga 2,5 juta dolar Australia (AUD) atau kurang lebih Rp 26,66 miliar (estimasi kurs Rp 10.666 per AUD) akibat penipuan yang dilakukan melalui ATM kripto.
Mengutip coinmarketcap, Senin (14/7/2025), Unit Investigasi Siber Kepolisian Tasmania, yang dipimpin oleh Sersan Detektif Paul Turner, mengonfirmasi bahwa para korban telah dimanipulasi dan ditekan untuk menanamkan uang mereka dalam skema investasi palsu.
Penipuan ini merupakan bagian dari pola kejahatan terorganisir yang juga sedang diselidiki oleh Kepolisian Federal Australia dan lembaga intelijen keuangan nasional, AUSTRAC.
“Para korban dimanipulasi dan ditekan untuk berinvestasi dalam skema palsu,” tegas Sersan Detektif Paul Turner.
“Penipuan seperti ini memberikan dampak jangka panjang yang sangat berat bagi korban, tambah dia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.