Jakarta Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali meningkat pada Jumat lalu dan langsung mengguncang pasar kripto global. Dampaknya terasa paling kuat pada Ethereum (ETH), aset digital terbesar kedua di dunia, yang sempat menembus level support teknis penting dan memicu likuidasi massal terbesar dalam sejarah pasar kripto.
Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (16/10/2025), menurut analisis CryptoQuant _OnChain, pergerakan harga Ethereum pada grafik 30 menit menunjukkan perubahan arah signifikan di sepuluh zona perdagangan.
BACA JUGA:Memahami Likuidasi Pasar Kripto yang Terjadi 14 Oktober 2025
BACA JUGA:Bitcoin Vs Shiba Inu: Mana yang Lebih Cuan Tahun Ini?
BACA JUGA:OnePay dan Walmart Gandeng Zerohash, Crypto Trading Masuk Super App
Pada awalnya, pembeli masih mendominasi, menjaga harga di atas indikator teknikal penting seperti EMA 96, SMA 240, dan AVWAP (harga rata-rata tertimbang volume).
Namun, tekanan mulai muncul di zona keempat dan kelima, bahkan sebelum kabar konflik besar dirilis. Ketika Tiongkok mengumumkan kontrol ekspor baru untuk mineral tanah jarang, tren pelemahan semakin dalam.
Situasi memuncak saat Presiden AS Donald Trump mengancam tarif besar terhadap Tiongkok, menyebabkan ETH menembus semua level support.
Akibatnya, pasar mengalami likuidasi lebih dari USD 19 miliar, dengan lebih dari 1,6 juta trader terdampak hanya dalam beberapa jam.